AS Kerahkan Marinir di Dekat Indonesia

April 19, 2017

Marinews99 - Sekitar dua ratus marinir yang dikerahkan Amerika Serikat (AS) telah mendarat di Darwin, Australia, wilayah yang dekat dengan Indonesia, Selasa kemarin. Pengerahan ratusan marinir yang diklaim siap tempur ini terjadi di tengah ancaman serangan nuklir yang diumbar Korea Utara (Korut) terhadap AS.

Kehadiran dua ratus pasukan Angkatan Laut AS di Darwin ini merupakan gelombang pertama dari total seribu dua ratus lima puluh pasukan yang akan dikerahkan. Militer AS mengaku, para marinir tersebut siap perang melawan Korut dan dijamin menang.

Penyebaran pasukan Washington ke Australia ini merupakan yang terbesar dalam sejarah masa damai. Militer AS sudah mengonfirmasi bahwa pengerahan ratusan marinir ini bukan untuk mengancam Indonesia.

Langkah militer AS ini, sebagaimana dilansir dari laporan Reuters, Rabu (19/4/2017), tidak lepas dari aplikasi penyebaran marinir tahunan yang pernah dicanangkan mantan Presiden AS Barack Obama sejak 2011 sebagai bagian dari poros Amerika di Asia.

Selama enam  bulan ke depan, marinir AS akan melakukan latihan dengan pasukan Australia dan juga akan mengunjungi pasukan China.

Kedatangan pasukan Angkatan Laut Washington ini berlangsung ketika Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menyuarakan keprihatinan atas ancaman serangan nuklir dari Korut. 

”Pyongyang berjuang untuk senjata nuklir dan mempunyai ambisi yang jelas untuk mengembangkan rudal balistik antarbenua yang mampu membawa muatan nuklir sejauh (wilayah) AS,” kata Bishop yang dirilis ABC.

”Tersebut berarti Australia akan berada dalam jangkauan, kecuali dicegah untuk melakukannya, itu bakal menjadi ancaman serius bagi perdamaian dan stabilitas wilayah kami, dan ini tak bisa diterima,” ujarnya.

Agresi terhadap Pyongyang dilakukan oleh korut pada Selasa kemarin mengancam bakal membalas jika AS berani memilih opsi militer atau.

Pihak militer AS dalam sebuah pernyataan yang disiarkan KCNA menyebut penyebaran aset strategis nuklir gede AS ke Semenanjung Korea telah mendorong area itu ke situasi berbahaya. ”Di mana perang termo-nuklir bisa pecah setiap saat,” bunyi pernyataan tersebut.

sementara itu, di Darwin, Komandan Marinir AS Letnan Kolonel Brian Middleton mengatakan 13 pesawat, termasuk tiltrotor Ospreys, helikopter Super Cobra dan helikopter Huey ikut dikerahkan. Menurutnya, perihal ini menandakan ”semacam komitmen konkret AS untuk wilayah ini dan untuk kemitraan ini”.

”Apapun, saya pikir itu cuma baik langkah kapan saja, di mana kami bisa memperkuat kemitraan lama dan aliansi antara kedua negara. Kami siap untuk melawan dan selalu menang,” ungkapnya mengacu pada kesiapan marinir AS kalau perang dengan Korut pecah. 

 http://maripoker.com/register.php

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »