Bangga Indonesia Punya 714 Suku Tapi Rukun

April 14, 2017

Marinews99 - Di hari kedua lawatan kerjanya ke Provinsi Jawa Barat pada Kamis (13/4/2017), Presiden Joko Widodo menghadiri acara "Haul Al-Marhumin Sesepuh dan Masyarakat" di Pondok Buntet Pesantren, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.

Dalam sambutannya di acara itu, Presiden Joko Widodo kembali mengangkat tema persatuan di tengah keberagaman. Kepada ulama-ulama, kyai, santri, dan masyarakat yang datang, dirinya menceritakan pertemuannya dengan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz, dan juga dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.

"Saat aku menemui Raja Salman, aku sampaikan bahwa Indonesia ini mempunyai tujuh ratus empat belas suku yang tersebar di tujuh belas ribu pulau di tiga puluh empat provinsi, di 516 Kabupaten dan kota. Betapa sangat besarnya negara kita. Saya bilang kepada beliau, beliau kaget sekali," Presiden menceritakan.

Bagaimana tidak, dengan banyaknya suku tersebut Indonesia masih tetap mampu menjaga keharmonisannya di tengah keberagaman yang ada. Kekuatan inilah yang menurut Presiden dikagumi oleh Raja Arab Saudi yang datang berkunjung ke Indonesia beberapa saat lalu.

"Kita mempunyai 714 suku tetapi tetap rukun di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tersebut yang membuat beliau kagum. Secara garis besar, negara kita tetap bersatu, semua hidup rukun dalam kehidupan sehari-hari kita," ujarnya.

 saat berkunjung ke Indonesia, perihal yang sama disampaikan presiden Afghanistan juga. Berdasarkan penuturan Ashraf kepada mantan Gubernur DKI Jakarta ini, dalam dua puluh tahun belakangan, Afghanistan dilanda konflik yang diakibatkan pertikaian sekitar 40 kelompok di negara tersebut.

"Beliau juga sama. Kagum, memberikan penghargaan. Meskipun kita beragam namun alhamdulillah kita tetap dikaruniai oleh Allah satu persatuan dan kesatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia," Presiden melanjutkan.

Bahkan, secara khusus Ashraf menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo bahwa sesungguhnya Indonesia adalah negeri yang dianugerahi Allah satu keberagaman di mana perbedaan yang ada justru menjadikan bangsa Indonesia semakin kuat.

"Beliau (Presiden Afghanistan) menyampaikan bahwa Indonesia dianugerahi Allah bahwa kita ini berbagai. Tapi tetap saling menghargai, tetap hormat menghormat antar etnis, suku, dan agama. inilah kesan yang aku dapatkan setelah menemui Raja Salman dan Presiden Afghanistan. Artinya, kita ini sungguh diapresiasi oleh negara-negara lain," kata Presiden.

Oleh karenanya, dalam peluang tersebut, Kepala Negara mengajak para ulama dan umara untuk berjalan beriringan bersama dengan pemerintah dan juga rakyat. Ia percaya bahwa dengan semua komponen bangsa yang satu , maka negara Indonesia akan menjadi satu negara yang makmur dan sejahtera.

"Saya mengajak ulama-ulama dan umara untuk saling beriringan. Insya Allah negara kita bakal menuju negara yang kaya, negara yang sejahtera, dan itu memang mesti didukung oleh semua komponen bangsa," ucapnya.

Di tengah sambutannya itu, beberapa sepeda kepada santri-santri yang datang dibagikan presiden sempat membuat suasana semakin semarak dengan. Sesudah ia memperagakan gerakan silat di hadapan Presiden, santri yang beruntung membawa balik satu sepeda Memang, saat tersebut Presiden meminta santri-santri yang menjadi juara di bidangnya masing-masing untuk maju ke hadapannya.

Selain Faiz, sejumlah santri lainnya juga sempat diminta maju ke hadapan Presiden. Setelah sukses menjawab pertanyaan seputar pandangan Nusantara dan juga Pancasila, beberapa di antaranya berhasil membawa pulang hadiah Presiden

Datang mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Agama Lukman Hakim Sjaifuddin, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mizwar.

Sesudah acara berlangsung, Presiden bersilaturahmi dengan sekitar dua puluh kyai sesepuh pimpinan pondok pesantren. Pertemuan itu diselenggarakan di kediaman petinggi Pondok Buntet Pesantren, K.H. Adib Rofi'udin.

Sebelum meninggalkan area Pondok Buntet Pesantren, Presiden meletakkan batu pertama Pembangunan GOR Mbah Muqoyyim dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pondok Buntet Pesantren. 

 http://maripoker.com/register.php

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »